Senin, 16 Desember 2013

Kau Malaikatku Kau Penjahatku

Sedih.. sakit hati.. kecewa.. itu yang sedang aku alami saat ini.. tulisan ini buat kamu.. kamu yang aku sayangin, kamu yang aku cintai.. aku gak peduli, kamu suka apa tidak dengan tulisan ini, karena inilah aku, menulis adalah obat yang paling manjur untuk menghilangkan kegalauanku..

Aku bingung harus memulai dari mana.. di sela sela kesesakan hati yang ku alami, ku coba lentikkan jari jari kakuku di atas papan keyboard hanya sekedar mencurahkan isi hati yang sesak.. sedikitpun tak ku sangka kita akan berakhir seperti ini.. sedikitpun ku tak berfikir kau tega menyakiti aku seperti ini.. yaah, mau bagaimana lagi, tuhan telah berkehendak seperti ini..

Serius + Main main = sakit hati.. itu sepertinya benar.. doa doaku selama ini buat kamu dan aku, sirna tanpa makna.. tuhan tidak mengabulkan semuanya.. apa gunanya kamu mengaminkan setiap doa doaku jika ternyata kita berakhir seperti ini? Jujur.. aku tidak bisa ikhlas melepas kamu.. saat ini.. iya saat ini… tapi aku akan tetep berusaha buat ikhlas.. ini demi kamu, demi kenyamanan kamu..

Sekarang aku bingung, aku harus bersikap bagaimana kepadamu..aku menjadi korban.. seharusnya dulu kamu gak memberi harapan buat aku, seharusnya kamu dulu tidak menerima aku sebagai pendampingmu jika memang kau sudah rencanakan ending yang seperti ini..kamu seharusnya tidak menjanjikan hal hal yang manis saat kebersamaan kita jika memang kamu tau itu semua bohong dan penuh kepalsuan.. itu hanya membuat hati aku retak, kamu tidak seharusnya berlaku manis ketika bersamaku, kamu juga tak seharusnya mengaminkan doa bersama kita jika memang kamu sudah rencanakan doa itu tidak akan terkabulkan.. kenapa baru sekarang kamu mengatakan amin itu tidak tulus? Kamu jahat..

Kamu tau gak, di tanganku saat ini ada apa?  Di tanganku ada surat cinta yang kamu minta setiap bulan.. kalau seperti ini, buat siapa surat ini? Apa gunanya aku merangkai untaian kalimat indah dalam surat itu? Apa? Kamu tau tidak, dalam surat itu, aku menaruh harapan besar, yang aku ingin kamu membacanya dan mengaminkannya.. tapi ternyata surat itu tak akan pernah sampai lagi di tanganmu.. Masih banyak kertas berwarna pink yang tersisa.. itu rencananya untuk memenuhi tugas bulananku buat kamu.. kamu tau kenapa aku membeli kertas pink itu sebanyak ini? Karena aku berharap bisa membuat surat cinta yang kamu minta rutin setiap bulan.. tapi ternyata ini surat terakhir..biarlah surat terakhir ini ku simpan, anggap aja kenangan terakhir dari kamu..

Aku gak tau mau curhat sama siapa.. ibu, ya.. ibu adalah orang yang paling tepat yang mau mendengarkan curhatku..kamu tau gak, ibu aku ikut menangis ketika aku bercerita aku pisah sama kamu.. kenapa? Kamu ingatkan, ibu aku pernah meminta aku mengajak kamu datang kerumah.. kamu juga janji mau datang beberapa bulan lagi.. tapi ternyata semuanya palsu ya,, kamu bohong sama aku.. tapi gak apa apa kok, aku gak marah, apalagi benci sama kamu.. sayang aku yang besar buat kamu gak mampu menumbuhkan bibit benci di hatiku buat kamu.. aku belajar ikhlas melepasmu.. I’LL NEVER LATE YOU GO ternyata sekali lagi sebuah ultimatum yang PALSU, penuh kebohongan..

Kamu ingat? Kamu pernah bilang, jari tengah aku boleh saja ilang, tapi jangan jari manis.. itu buat tempat cincin kawin kita.. tapi sekali lagi itu semua BOHONG.. aku gak nyangka, kamu pembohong terbesar yang pernah ada dalam hidup aku.. kamu sendiri yang membangun cinta yang besar, kamu sendiri pula yang menghancurkannya.. kenapa tidak beri tahu dari dulu? Ya tuhaan,, yang aku sayangi selama ini ternyata hanya sebuah boneka yang tak punya hati.. dia malaikatku, tapi dia penjahatku juga.. aku tak sanggup menghadapi ini semua, ingatanku tentang kebersamaan kami selalu mengalirkan air mataku lagi, ntahlah.. ini sedih atau marah, aku gak tau..asal kamu tahu, malam ini aku memimpikan kamu, sumpah.. itu hanya membuat aku menangis lepas ketika terbangun.. aku sendiri bingung, kenapa aku jadi cengeng seperti ini, padahal cowok tak seharusnya seperti ini.. bagaimana rencana rencana masa depan kita? Yang katanya akan kita wujudkan bersama? Rencana itu mau di apakan? Ya tuhaaan…begitu banyak khayalan khayalan manis di masa depan yang sudah kami rencanakan.. tapi ternyata itu hanya sebatas planning, gak akan pernah terealisasi..

Kata ibu aku, gak usah dipikirin masalah seperti itu.. pikirkan masa depanmu baik baik, hidup kamu masih panjang, masih ada ibu di sini yang sayang sama kamu.. fokuslah pada akademikmu.. setidaknya itu pesan singkat yang aku dapat dari ibu aku.. benar juga.. aku percaya ibuku.. kata ayahku, “orang yang sudah nikah saja masih bisa cerai, apalagi yang masih pacaran..” ternyata ayahku memiliki kisah yang lebih menyedihkan.. beliau bercerita, dulu sebelum bersama ibu aku.. beliau sempat pacaran, bahkan sudah melamar mau menikah.. tapi sekali lagi jodoh ada di tangan tuhan, mereka gagal menikah.. karena apa? Lagi lagi ini kehendak tuhan.. tapi ayahku sama sekali tidak sakit hati katanya.. mendengar cerita itu, aku terperanjat dan sadar.. aku tidak boleh berlarut larut dalam kesedihan ini..

Kata ayahku masih banyak yang lain.. iya, benar banyak yang lain.. tapi begitu mudahkah aku mendapatkan yang seperti kamu lagi? Dimana harus kucari? Tapi aku tetep percaya.. sesuai kata kata kamu, jika memang kita jodoh, kamu pasti kembali buat aku.. tuhan punya rencana yang baik buat aku, dan aku yakin dan percaya, itu adalah yang terbaik.. terimakasih buat kamu yang selama tepat dua bulan  bersamaku.. kita udah banyak mempunyai cerita, aku gak tau apa tujuanmu.. di balik keseriusanku terhadapmu, ternyata ending seperti ini yang aku dapatkan.. sekali lagi itu tak menjadi masalah buatku.. kata ibu aku, “enjoy aja nak, kamu cowok, nanti di ketawain sama teman teman kalau harus bersedih hanya karena hal seperti ini” terimakasih buat kamu, terimakasih buat ibuku..

Aku gak tau kamu membaca ini atau tidak, tapi besar harapanku kamu membaca tulisan ini,, suka tidaknya itu terserah kamu. Karena sekali lagi, inilah aku, selalu mencurahkan unek unek hatiku pada tulisan tulisan sederhana seperti ini.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar